TOLERANSI DALAM BERAGAMA


 

Di kehidupan ini, hampir semua manusia memiliki sebuah kepercayaannya masing-masing, dengan sistem dan aturannya yang berbeda, kepercayaan tersebut membuat manusia dapat melakukan aktivitas dengan nyaman serta dapat mengatur pergaulan antar manusia dengan linkungannya dan dapat membuat pola pikir berkembang akibat kepercayaan yang dianut tersebut. Itulah yang disebut dengan agama, setiap agama mempunyai Tuhan. Tuhan yang maha kuasa mengatur seluruh jalannya kehidupan manusia, mulai dari etika, sikap sosial kita terhadap lingkungan, maupun itu secara individu atau kelompok. Walaupun agama mempunyai aturan-aturan yang sudah diatur sedemikian rupa agar manusia menjalankan aturan tersebut dengan sebaik-baiknya, pasti ada manusia yang melalaikannya, salah satunya adalah dengan mengolok-ngolok agama lain karena mereka menganggap agama dia yang paling benar. Dalam kitab agama islam, yaitu alquran disebutkan bahwa semua orang berhak untuk memilih agamanya masing-masing dan kepercayaan yang diyakini menurut mereka benar, tidak ada paksaan untuk harus memilih agama yang mana. Maka dari itu kita perlu menghormati agama lain agar tetap ada perdamaian diantara kita.

 

Apa itu Toleransi?

Apa yang dimaksud dengan toleransi?

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa Latin, tolerare, yang artinya sabar dan menahan diri.  Sedangkan secara terminologi, toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama manusia yang bertentangan dengan diri sendiri. Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antarindividu maupun kelompok tidak akan terjadi.  Banyak orang menyebut toleransi sebagai kunci utama perdamaian yang patut dijaga. Hal tersebut penting untuk diperhatikan mengingat bangsa Indonesia mempunyai latar belakang perbedaan yang beragam, mulai keyakian, suku, ras, hingga warna kulit.

Nilai toleransi dan saling menghargai satu sama lain telah menjadi nilai moral yang sudah tertanam di Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam adat, budaya, dan juga agama. Pemerintah Indonesia mengakui enam agama. Agama tersebut ialah Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Perbedaan inilah yang membuat Indonesia kaya akan budayanya dan tertanamnya karakter bangsa Indonesia untuk saling menghormati. Negara Indonesia juga memberikan kebebasan bagi warganya untuk memeluk dan mengamalkan ajaran masing-masing agamanya.

Seperti yang tertulis pada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 ayat (2) yang berbunyi: ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Dari sini kita bisa melihat, bahwa Indonesia memberikan kebebasan penuh bagi warganya untuk memilih agamanya masing-masing, maka sudah seharusnya tingkat toleransi kita sebagai warga negara harus tinggi agar bisa menyesuaikan hak bebas tersebut.  Kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di Indonesia sudah pasti tidak jauh dari sikap toleransi.

 

Disini kita tau bahwa semua manusia itu berbeda, mulai dari pola pikir, tujuan, cita-cita, nilai hidup, dan lain-lain. Lantas mengapa kita harus menghormati sesama manusia, dengan jawaban yang sangat sederhana, yaitu karena agar kita dapat hidup berdampingan sesama manusia, dan saling tolong-menolong dengan sesama menerapkan budaya hidup rukun, agar mencegah adanya perselisihan yang membuat hidup kita sengsara. Karena manusia adalah makhluk sosial, maksudnya adalah bahwa manusia itu harus bergantung kepada manusia lain, manusia tidak dapat hidup sendiri.

 

Manusia tidak memandang suku,ras dan agama untuk berinteraksi sesama, maka dari itu dengan kita saling menghormati sesama, kita dapat memiliki rasa empati dan simpati, menjaga hubungan baik antar sesama manusia. Dengan semua alasan tersebut, tetapi dengan segala alasan tersebut, masih saja ada manusia yang tidak punya toleran terhadap sesama manusia, ada berbagai faktor, yang pertama adalah pemahamannya terhadap agama yang dianut itu kurang interpretasi terhadap apa yang dianut, maka dari itu para pakar kitab turun untuk melakukan kesepakatan dan menentukan apa interpretasi yang benar. Kedua, toleransi seorang manusia bisa hilang karena meneladani seseorang yang mempunyai pemikiran yang membelok, mereka mengira bahwa seseorang yang mereka teladani tersebut adalah benar. Akibatnya orang-orang mengikuti cara mereka yang salah itu dan menimbulkan pola pikir mereka kacau. Yang ketiga adalah toleransi hilang karena lingkungan, mau itu sosial,budaya dan politik. Di era digital sekarang, informasi dapat kita cari dengan sangat mudah, tapi untuk kevalidasinya itu sangat susah, disinilah kita harus bijak untuk menyerap informasi agar kita tidak terjun ke dalam lubang dan membuat kita intoleransi terhadap sesama manusia lain. 

 

Selanjutnya bagaimana caranya kita memiliki skip toleransi terhadap sesama?

 

1. Kenali Diri Sendiri

Sikap toleransi bisa dibangun dari kesadaran untuk mengenali diri sendiri. Ambil waktu sejenak untuk merenungkan sikap kita kepada sesama. Ingatlah bahwa sebagai manusia kita juga memiliki kekurangan. Sebelum menjadi orang yang intoleran, mulai kenali diri kita sendiri dan renungkan apakah sejauh ini kita sudah memiliki sikap toleransi terhadap sesama yang berbeda atau tidak.

 

2. Pahami Perbedaan

Toleransi muncul ketika kita menghadapi suatu perbedaan, entah itu beda keyakinan atau beda kondisi fisik. Perbedaan tercipta bukan untuk mengotak-ngotakkan kita. Justru perbedaan tercipta agar kita menyadari bahwa di dunia ini tidak semuanya sama. Kita harus memahami perbedaan dan tidak mungkin setiap orang bisa menjadi seperti apa yang kita inginkan. Demi mencapai kesetaraan sosial, kita harus menjembatani perbedaan ini dengan sikap toleransi sosial.

3. Jalin Persahabatan Dengan Orang Yang Berbeda

Perbedaan seringkali dianggap sebagai sebuah pemisah, padahal dengan kita memahami perbedaan, kita akan mendapatkan respon yang indah. Perbedaan dari budaya, suku, agama, sampai kondisi fisik bukan menjadi penghalan untuk menjalin sebuah persahabatan. Itu akan mengajarkan kita bagaimana cara kita untul lebih menghormati perbedaan.

 4. Berpikir

Dengan kita berpikir sebelum kita ingin menjalin terhadap perbedaan antara sesama manusia, kita akan dengan mudah menjalin perbedaan tersebut, dengan cara menyadari bahwa setiap orang tercipta dengan perbedaannya masing-masing

5. Bukalah Pikiran Kita

Jika kita ingin menemui perbedaan antara sesama, kita harus pergi ke tempat yang belum pernah kita injak, disitulah kita dapat menemui perbedaan dari diri kita, jalinlah persahabatan di tempat tersebut, buatlah perjalanan itu sebagai memori kita agar tetap terus mempunyai sikap toleransi.

 

Setelah kita membaca mengenai toleransi dalam beragama diatas, penulis ingin mengakhiri dengan sedikit kata-kata toleransi menurut persepktif islam. Yusuf Qordhowi  dalam bukunya “Ghoir Al-Muslim Fil Mujtama”. Al-Islam menyebutkan ada empat faktor utama yang menyebabkan toleransi yang unik selalu mendominasi perilaku umat islam terhadap non muslim, yaitu :

1.      Keyakinan bahwa manusia itu hakikat penciptaannya merupakan makhluk paling mulia dari makhluk lain, apapun agamanya, kebangsaannya dan rasnya.


2.   Adanya perbedaan bahwa manusia dalam agama dan keyakikan merupakan realitas yang dikehendaki Allah Swt yang telah memberi mereka kebebasan untuk memilih iman dan kufur.


3.     Seorang muslim tidak dituntut untuk mengadili kekafiran seorang non muslim atau menghakimi kafir dan muysriknya orang lain. Hanya Allah swt yang akan menghakiminya nanti di akhirat.


4.    Keyakinan bahwa Allah swt memerintahkan untuk berbuat adil dan mengajak kepada budi pekerti yang baik meskipun kepada orang musyrik sekalipun. Allah Swt juga mencela perbuatan dholim meskipun terhadap kafir.

Mungkin itu saja yang dapat penulis sampaikan, akhir kata kita tetap harus menjaga toleransi dimanapun dan kapanpun, jalinlah banyak persahabatan selama kita hidup, karena itu akan membawa kita ke jalan yang benar. Terima Kasih.

 

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 DAFTAR PUSTAKA :

1. https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/871-toleransi-dalam-perspektif-islam#:~:text=Artinya%20islam%20selalu%20menawarkan%20dialog,sesama%20muslim%20maupun%20non%2Dmuslim.

2. https://uin-malang.ac.id/r/161201/toleransi-dalam-beragama.html

3. https://www.republika.co.id/berita/qseinn428/tiga-hal-penyebab-hilangnya-toleransi-di-masyarakat

4. https://www.rexona.com/id/gerak-tak-terbatas/6-cara-meningkatkan-toleransi-sosial-untuk-diri-sendiri-dan-oran.html

5.https://tirto.id/contoh-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-kehidupan-sehari-hari-gboy

 

 


Comments